Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al Saud, berjanji bahwa semua tindak kejahatan akan ditindak. Raja Salman menyampaikan hal itu dalam pidatonya di Majelis Permusyawaratan Arab Saudi atau juga dikenal sebagai Dewan Syura pada Senin kemarin 19 November tahun 2018.
"Kerajaan ini didirikan berdasarkan sistem Islam yang menjunjung tinggi keadilan dan segala upaya yang ditempuh oleh lembaga peradilan dan penuntut untuk mengawal bangsa ini dan memikul tanggung jawab," jelas kata Raja Salman.
"Kami menekankan bahwa negara ini tidak akan pernah mengingkari kewajiban untuk memenuhi syariah Islam."
Namun raja Salman sama sekali tidak menyinggung soal pembunuhan wartawan veteran, Jamal Khashoggi, meskipun Arab Saudi mendapat tekanan besar dari masyarakat internasional soal meninggal nya wartawan tersebut saat di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, tanggal 2 Oktober 2018 lalu . Tidak jelas mengapa raja sama sekali tidak menyinggung kasus yang menempatkan putranya tersebut, calon penerusnya yang menjadi sorotan dunia itu.
Pidato singkat Raja Salman, lapor wartawan BBC di bagian Timur Tengah yang bernama Sebastian Usher, tampaknya ditujukan untuk meyakinkan rakyat Arab Saudi bahwa tidak ada yang berubah sejak negara itu mendapat tekanan besar dari dunia internasional terkait dengan pembunuhanya Jamal Khashoggi. Wartawan yang kritis terhadap pemerintah itu dibunuh saat berada di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada tanggal 2 Oktober lalu. Ketika itu ia hendak mengurus surat keterangan cerai dari istrinya untuk memenuhi perlengkapan persyaratan menikah dengan tunangannya warga negara Turki, Hatice Cengiz.
Kehadiran Raja Salman di Dewan Syura didampingi oleh putranya yang juga menjadi putra mahkota, Mohammed bin Salman. Putra mahkota belakangan ini menjadi pusat sorotan dunia menyusul reformasi yang ia terapkan dan kemudian menyusul pembunuhan atas Khashoggi, yang dikenal kerap mengkritik kebijakan sang putra mahkota.
Arab Saudi telah menolak tudingan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman terkait dengan adanya peristiwa pembunuhan Khashoggi. Menurut Turki yang mengaku mempunyai rekaman suara pembunuhan, perintah untuk membunuh Khashoggi datang dari orang tingkat tertinggi di pemerintahan Arab Saudi. Setelah berkali-kali inkonsisten dalam memberikan penjelasan, Arab Saudi akhirnya mengakui Khashoggi dibunuh oleh orang-orang dalam 'operasi liar'. Hingga saat ini jasadnya belum diketahui keberadaannya.
Pada bagian lain, Raja Salman menekankan bahwa semua perubahan yang diterapkan di bawah perintah putra mahkota tetap dilanjutkan. Raja mengeluarkan pernyataan seolah-olah tidak ada masalah terkait dengan perombakan yang ditempuh putranya, lapor Sebastian Usher ujar reporter timur tengah itu.
Sumber Refrensi : BBC News
Comments
Post a Comment