Sejarah Iblis Pertama di Muka Bumi yaitu Azazil (Raja Setan)


Azâzîl (Arab: عزازل ‘Azāzīl, Inggris: Azazel, Izazil) adalah nama asli dari Iblis yang merupakan bapak dari bangsa jin, sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa nama asli Iblis tersebut adalah al-Harits. Menurut syariat Islam `Azâzîl adalah seorang pemimpin kelompok syaitan dari kalangan jin dan manusia.

Sebelum diciptakannya Nabi Adam, Azâzîl pernah menjadi Imam para Malaikat (Sayyid al-Malaikat) dan Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga), selama beberapa puluh ribu tahun sebelum dia membangkang kepada Allah swt. Nama Azazil dapat ditemukan dalam beberapa kitab tafsir, diantaranya dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48).

Kata Azazil merupakan kata dari bahasa Arab Kuno yang terdiri dari dua suku kata yaitu Aziz (عزيز) yang berarti terhormat, berharga, sangat dan kuat serta (ال) Eil yang merupakan penamaan Allah swt di zaman Arab Kuno. Azazil secara harfiah berarti Makhluk kuat Allah swt atau Makhluk terhormat Allah swt.

Azâzîl terdiri atas al-‘azâz yang berarti 'hamba' dan al-îl yang berarti 'Allah swt' . Kata al-‘azâz berasal dari kata al-‘izzah yang berarti kebanggaan atau kesombongan atau bisa juga dapat diartikan sebagai mahluk yang membawa kesombongannya atas milik Allah, dan dia dinamakan demikian karena ia tercipta dari sebuah api yang membara. Kata al-‘azâz (العزاز) terdiri dari empat huruf, yaitu huruf ‘ain, zây, alif, dan zây yang kedua. Masing-masing huruf tersebut menunjukkan sepak terjang iblis, karena setiap dari nama itu menunjukkan perbuatan pemiliknya.

Sebelum dilaknat oleh Allah swt, Azâzîl memiliki rupa seperti layaknya orang yang suci wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, taat dan terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggaan oleh para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyyuun, dia memiliki tempat dibeberapa langit, bisa mendengarkan berita-berita rahasia dari Tuhan dan masih banyak lagi.

"dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)" Surat (Al-Jin 9:72)


Terimakasih atas kunjungan nya semoga apa yang di baca bisa di serap dengan baik dan apa yang di sampaikan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat, share artikel ini kepada orang yang membutuhkan, karena sejarah itu penting dan belajar tak selalu di sekolah sahaja, See You SH brother😁😀

Comments